Momentum pelemahan dollar secara teknikal di pasar spot menjadi pijakan bagi Rupiah Kamis pagi (7/01) dibuka menguat dari perdagangan sebelumnya meski Bank Indonesia sendiri melemahkan Rupiah dengan kurs Jisdor yang lebih tinggi. Perdagangan sebelumnya Rupiah ditutup melemah setelah pembukaan sempat menguat.
Kekuatan rupiah pagi ini dapat berlanjut ditengah polemik yang terjadi di pasar global oleh kuatnya fundamental kurs tanah air dari kurs emerging market lainnya. Selain memburu aset safe haven pasar global cenderung investasi di negara emerging market yang aman demi keuntungan yang lebih setelah beberapa pekan terakhir investasi pasar keuangan negara-negara besar dapat untung yang sedikit imbas kenaikan suku bunga the Fed.
Hal tersebut terlihat dari optimisme investor asing di bursa efek Indonesia untuk memborong saham-saham kapital besar beberapa hari terakhir dimana sejak awal tahun jumlah dana asing yang masuk sekitar Rp6 triliun lebih. Pagi ini terpantau di bursa asing sudah borong saham senilai Rp600 miliar meski terjadi net sell 136 miliar. Net sell terbentuk oleh profit taking yang dilakukan asing pasca nilai saham yang menggiurkan dalam 2hari rally.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini naik 0,33% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13897/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13917/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13946 dari hari sebelumnya 13863 hari Rabu (6/01).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat terus hingga akhir perdagangan sore oleh proyeksi pelemahan dollar, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13973 resistance 13890 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens