Memulai perdagangan pagi ini, kami laporkan terlebih dahulu pergerakan bursa saham AS Kamis kemarin ditutup melemah tajam pengaruh harga minyak dunia rendah dan pelemahan bursa saham global termasuk Tiongkok yang membuat pasar tarik dananya. Dow Jones turun signifikan 2,32% ke 16514,10 dipengaruhi melemahnya saham General Electric, S&P500 turun signifikan 2,37% ke 1943,09 disebabkan lemahnya saham teknologi informasi serta Nasdaq turun signifikan 3,03% ke 4689,43.
Perdagangan bursa saham Asia pagi ini, jatuh mengikuti pasar Amerika Serikat dan Eropa yang melemah tajam kemarin. Nikkei turun 1,04% ke 17582,20, ASX 200 turun 0,43% ke 4989,00 pengaruh turunnya saham 4 bank besar Australia, serta Kospi turun 0,65 ke 1892,04.
Dari pasar komoditas, harga emas pada perdagangan Kamis kemarin naik ke level tertinggi sembilan minggu 1,34% ke 1.108,91 dollar per troy ons pengaruh jatuhnya kurs dollar Amerika Serikat pasca ekonomi global tertekan akibat jatuhnya ekonomi Tiongkok. Sedang harga minyak mentah WTI pada penutupan Kamis kemarin meluncur ke posisi terendah 12 tahun 2,06% pada posisi 33,27 dollar per barel pengaruh pembengkakan stok minyak mentah di Amerika Serikat.
Dari pasar valas, pasca jatuhnya dollar AS dan menguatnya Euro dan Yen sebagai mata uang komoditas, EURUSD naik 1,37% ke level 1,09275, GBPUSD turun 0,10% ke level 1,46149, USDJPY turun 0,68% ke level 117,651.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Kamis kemarin IHSG anjlok sebesar 1,7% ke level 4530,44 pengaruh pelemahan bursa saham global termasuk Tiongkok yang membuat pasar tarik dananya. Proyeksi World Bank yang pangkas pertumbuhan global juga memberikan ruang sempit. Namun penguatan rupiah memberikan jalan untuk kembali terjadi aksi bargain huinting khususnya saham kapital besar yang sebelumnya anjlok parah. Hari ini IHSG diperkirakan akan di kisaran support 4499-4515 dan kisaran Resistance 4562-4593. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : BBNI, INDF, SMGR& AALI.
Editor : Asido Situmorang