Meskipun dollar sedang unjuk kekuatan diawal perdagangan spot pagi ini (8/01), kurs rupiah akhir pekan berhasil dibuka menguat sesuai prediksi melanjutkan penguatan perdagangan hari sebelumnya oleh kepercayaan pasar global menguntungkan investasi di tanah air. Pasalnya sejak kenaikan suku bunga the Fed imbal hasil yang diterima investor menurun di pasar Amerika.
Sentimen diatas memberikan ruang yang besar bagi rupiah untuk rally setelah pekan terakhir bulan Desember lalu habis dihajar dollar. Namun pergerakan rupiah sulit untuk mencetak penguatan mingguan pekan ini dikarenakan diawal pekan anjlok tajam terhadap dollar.
Namun penguatan rupiah hingga pagi ini tidak membuat arus keluar dana asing terhenti, justru semakin bertambah dan memangkas semua dana yang sudah masuk sejak awal tahun. Pagi ini asing mencetak net sell Rp200 miliar melebihi net sell awal perdagangan kemarin. Aksi asing tersebut kembali menahan IHSG keluar dari zona merah dan anjlok 0,4% dari perdagangan sebelumnya.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini naik 0,32% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13902/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13875/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dikuatkan ke 13874 dari hari sebelumnya 13946 pada hari Kamis (7/01).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat terus hingga akhir perdagangan sore oleh proyeksi pelemahan dollar, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13925 resistance 13845 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens
