Awal tahun 2016, Pemerintah Indonesia langsung bergerak cepat mengejar target pertumbuhan Indonesia yang harus meningkat. Presiden Joko Widodo mengawali tahun 2016 dengan mengajak semua pihak untuk optimis, bahwa tahun 2016 lebih baik dari tahun 2015. Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar para menteri maupun pejebat di lembaga negara bergerak cepat, sehinga tahun 2016 bukan lagi ajakan ayo kerja, tapi tahun percepatan kerja. Pemerintah juga memberikan dukungan bagi rakyat dengan menurunkan harga bahan bakar premium dan solar awal tahun ini, tentunya dengan pertimbangan yang tepat karena harga minyak yang menurun. Pergerakan ekonomi Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, juga mulai bergerak awal tahun ini dengan dijalankannya percepatan pembangunan infrastruktur, sehingga tidak seperti tahun sebelumnya, dimana penyerapan anggaran dan pembangunan infrastruktur terlambat sehingga pergerakan ekonomi juga melambat.
Berikut secara lengkap ringkasan berita ekonomi nasional pekan ini.
Pembukaan Perdagangan Saham Tahun 2016
Pembukaan perdagangan saham tahun 2016 dibuka oleh Presiden Joko Widodo di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1) pagi. Presiden Joko Widodo optimistis pada tahun 2016 ini kita akan akan lebih baik, jauh lebih baik dari tahun kemarin. Presiden bersyukur karena realisasi pendapatan negara yang mencapai 84,7 persen (Rp1.491 triliun), kemudian penerimaan pajak mencapai 83 persen (Rp1.235,8 triliun), dan penerimaan non pajak 93,8 persen (Rp252,4 triliun plus penerimaan hibah kurang lebih Rp3 triliun)
Penyerapan belanja negara mencapai 91,2 persen atau sebesar Rp 2.810 triliun, meleset sedikit dari perkiraan sebesar 92-93 persen, dan masih ada Silpa Rp 10,8triliun. Untuk pertumbuhan ekonomi, Presiden Jokowi memperkirakan antara 4,7-4,8 persen, turun dari 2014 sebesar 5 persen.
Presiden juga menyebutkan, angka inflasi 2014 sebesar 8,3 persen. Waktu dipasang pasti di bawah lima persen, kata Presiden, banyak orang yang tidak percaya. “Tapi alhamdulillah 2015 inflasinya hanya 3,3 persen. BI kerja keras, pemerintah kerja keras, semuanya. Demand dan supply betul-betul kita lihat setiap hari,” paparnya.
Presiden Jokowi mengajak semuanya untuk kerja keras dalam rangka meraih pertumbuhan ekonomi, kerja keras mengendalikan inflasi, kerja keras menurunkan angka kemiskinan, kerja keras kita semuanya untuk membuka lapangan pekerjaan, kerja keras mengatasi ketimpangan wilayah yang kaya dan miskin. “Ini pekerjaan kita semuanya,” ujarnya.
Tahun 2016 Tahun Percepatan Kerja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Tahun 2016 ini disebut sebagai Tahun Percepatan Kerja, karena masih ada beberapa bagian wilayah Kementerian/Lembaga yang masih bekerja dengan speed kurang.
“Maka tahun percepatan kerja ini tidak lagi Tahun Ayo Kerja tapi sudah ada penekanan untuk mempercepat pekerjaan karena Presiden menginginkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 ini harus jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015 yang lalu,” kata Seskab Pramono Anung kepada wartawan usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1) siang.
Menurut Seskab, Presiden Jokowi meminta agar 17 kementerian yang memiliki program promosi ekspor tidak melakukannya secara kecil-kecilan dan terpisah, sehingga tidak berjalan dengan baik. Namun akan dipersatukan, ada yang menangani untuk Badan Promosi Ekspor Nasional.
Presiden juga menekankan revaluasi aset dan tax amnesty harus diselesaikan pada tahun ini, karena ini menjadi pondasi perekonomian tahun 2016-2017 menjadi lebih baik, dan demikian juga dengan dimulainya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), tidak punya pilihan bangsa Indonesia harus siap dan pasti siap.
Menjaga Inflasi Tetap Stabil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pada Menteri Perdagangan (Mendag), Menteri Pertanian (Mentan), dan Bulog, untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan harga yang ada di pasar seperti yang sudah dikerjakan pada tahun 2015.
“Itu betul-betul terus kita ikuti agar inflasi pada tahun ini juga pada angka-angka di sekitar tahun 2015. Ada supply yang kurang segera supply, ada distorsi pasar segera dikerjakan,” pinta Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1) siang.
Presiden menyampaikan rasa syukurnya karena inflasi tahun ini jatuh di angka kurang lebih 3,3%. Kemudian pertumbuhan ekonomi kira-kira 4,7 sampai 4,8 ini kalau dibandingkan dengan negara-negara lain juga sudah sangat cukup baik karena negara-negara yang lain angkanya turun 1,5, ada yang 2, ada yang 3 minusnya dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya.
Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
Kereta api cepat Jakarta–Bandung yang akan mulai dibangun (groundbreaking) pada 21 Januari ini, akan menghubungkan jalur dari ruas Halim (Jakarta) hingga Gedebage (Bandung).
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan, kereta api cepat ini dimulai dari Halim ke Bandung. Menurut Wagub DKI Jakarta, kereta cepat Jakarta–Bandung itu nanti akan terintegrasi dengan kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai. “Kami akan sediakan bus Trans Jakarta, kita integrasikan dengan Trans Jakarta, termasuk kita integrasikan dengan LRT,” kata Djarot kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/1) sore.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan menyatakan, setelah tiba di kabupaten Bandung, baik itu di Gedebage maupun di Tegal Luar, akan terintegrasi dan terkoneksi tidak hanya Kota Bandung tetapi juga kabupaten/kota sekitarnya, atau kami sebut dengan Bandung Raya. “Jadi ada Kota Bandung, ada Kabupaten Bandung, ada Kabupaten Bandung Barat, ada kota Cimahi, ada Kabupaten Sumedang, itulah yang disebut dengan Bandung Raya,” tegas Heryawan
Harga Premium dan Solar Turun Lebih Murah Dengan Penundaan Dana Ketahanan Energi
Pemerintah memutuskan menunda penarikan pungutan Dana Ketahanan Energi (DKE) sebesar Rp200 untuk setiap liter pembelian premium dan Rp300 untuk setiap liter pembelian solar. Dengan demikian, maka mulai Selasa (5/1) pukul 00.00 WIB, harga premium menjadi Rp6.950 per liter, dan harga solar menjadi Rp5.650 per liter.
Pemerintah, lanjut Menteri ESDM, menyampaikan bahwa pelaksanaan penarikan Dana Ketahanan Energi akan menunggu bersamaan dengan proses penyusunan APBNP. Dengan begitu menghindari berbagai kontroversi yang sudah muncul.
Harga kedua BBM ini bakal lebih murah lagi dan berlaku mulai Selasa (5/1), yaitu harga premium di luar Jawa-Bali-Madura Rp 6.950/liter, harga solar Rp 5.650/liter, minyak tanah Rp 2.500/liter, premium di Jawa-Bali-Madura Rp 7.050/liter.
Perkembangan Sektor Keuangan Syariah Menjanjikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, walaupun terjadi perlambatan ekonomi di dunia yang berdampak pada ekonomi nasional, perkembangan sektor jasa keuangan syariah masih sangat menjanjikan, dan masih cukup baik untuk dikembangkan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan perbankan syariah, peningkatan reksadana syariah, dan peningkatan industri keuangan non bank syariah.
Presiden mengaku sangat menghargai sekali upaya OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengeluarkan kebijakan yang menjadi bagian dari paket kebijakan deregulasi dalam rangka stimulus perbankan syariah.
“Namun demikian kita ingin agar terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kontribusi perbankan syariah dalam percepatan pembangunan ekonomi nasional,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Selasa siang (5/1).
Kementerian PUPR Luncurkan Kontrak Percepatan Infrastruktur 8,81 Triliun
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan peluncuran penandatanganan kontrak kegiatan tahun anggaran 2016, Rabu (6/1) di ruang Pendopo Kementerian PUPR, Jakarta.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa acara penandatanganan kontrak dilakukan di 5 lokasi secara bersamaan yaitu Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura. Total paket yang ditandatangani hari ini sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp8,81 triliun. Dari 644 paket, menurut Basuki, sebanyak 597 paket merupakan paket kecil dengan nilai kontrak di bawah Rp50 miliar yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di daerah-daerah, sementara 47 paket merupakan paket besar di atas 50 miliar rupiah.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan tiga hal penting untuk dilaksanakan.
“Saya titip yang pertama, usahakan proyek-proyek ini banyak menyerap tenaga kerja. Artinya padat karya, tanpa melupakan bahwa kita, saya tahu, harus menggunakan teknologi, harus menggunakan alat berat”, tegas Presiden.
Hal kedua yang disampaikan adalah paket-paket kontrak yang telah ditandatangani tadi untuk menggunakan kontraktor lokal. “Kalau tidak bisa 100%, ya 90%. Tadi saya sudah lihat yang di bawah Rp50 miliar memang jauh lebih banyak daripada yang di atas Rp50 miliar, artinya saya kira itu kontraktor lokal bisa masuk dan mendapatkan kontrak-kontrak proyek ini’, tambah Presiden.
Pesan Presiden yang ketiga adalah agar para kontraktor menggunakan lokal content. “Jangan dikit-dikit impor, dikit-dikit impor, enggak. Setop itu. Gunakan barang-barang lokal”, tegas Presiden.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang