Memulai perdagangan pagi ini kami laporkan Bursa Wall Street ditutup turun dalam penutupan perdagangan akhir pekan sabtu dinihari (11/01) karena kekhawatiran Tiongkok dan perlambatan ekonomi global. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,02 persen, di 16,346.45, dengan penurunan tertinggi saham Cisco. Indeks S & P 500 ditutup turun 1,08 persen, pada 1,922.03, dengan sektor keuangan memimpin semua 10 sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 0,98 persen, pada 4,643.63.
Bursa Asia juga dibuka melemah pagi ini terpengaruh kekuatiran Tiongkok dan merosotnya harga komoditas. Indeks Nikkei terpantau turun sekitar 0,39% pada 17697.96. Indeks ASX 200 turun 2 %, pada 4890.30. Sedangkan indeks Kospi turun 0,99% pada 1898.60.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS WTI pada penutupan perdagangan akhir pekan sabtu dinihari, ditutup turun 0,33 persen, pada 33,16 dollar per barel, tertekan kelebihan pasokan global dan prospek permintaan yang suram. Sedangkan harga emas spot pada penutupan akhir pekan sabtu dinihari tadi, ditutup turun 0,55 persen pada 1,103.00 dollar per troy ons, setelah data non farm payrolls AS menguat lebih dari perkiraan, mendorong penguatan dollar AS.
Dari pasar valas, Dollar menguat seiring data NFP yang naik melebihi ekspektasi. Namun Yen masih menguat sebagai mata uang safe haven ditengah ketidak pastian kekuatiran pertumbuhan global. EURUSD turun 0.04% pada 1.0922. GBPUSD turun 0.70 % pada 1.4512. USDJPY turun 0.36 %, pada 117.23.
Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Jumat (08/01), berakhir positif, ditutup naik 0,54% pada 4546,29. Penguatan IHSG terbantu penguatan Rupiah dan meningkatnya cadangan devisa. Pada perdagangan saham selanjutnya berpotensi menguat terbatas merespon optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran support 4491-4518, dan resisten 4562-4578. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : TLKM, LPPF, INTP dan BMRI.
Editor : Jul Allens