Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari Selasa (12/01), kurs Rupiah tidak berhasil keluar dari tekanan dollar AS meskipun bank sentral intervensi dan menaikkan kurs jisdor dan transaksi antar bank. Dollar berhasil menguat kembali setelah sempat terkoreksi di awal perdagangan dan menekan kurs cukup dalam.
Fokus pasar kini beralih kembali pada dampak kenaikan suku bunga AS kedepannya setelah kekhawatiran pasar akan ekonomi global oleh buruknya pasar keuangan Tiongkok dalam sepekan terakhir.
Namun pelemahan Rupiah hanya berdampak sedikit bagi bagi perdagangan bursa saham, pasalnya net buy asing yang terbentuk setelah sesi pertama berkurang dari net buy sekitar Rp127 miliar menjadi Rp72 miliar. Namun IHSG hari ini ditutup naik 1,1 persen ke posisi 4513.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini turun 0,34% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13909/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13898/US$. Demikian kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13904 dari hari sebelumnya 14005.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih berpotensi melemah terhadap dollar, dimana malam ini dollar diperkirakan akan semakin kuat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens