Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air akhir pekan (15/01), kurs Rupiah yang dibuka kuat pada awal perdagangan berakhir turun mendekati kisaran 14000 melanjutkan pelemahan perdagangan sebelumnya. Demikian juga secara mingguan kurs Rupiah masih lanjutkan pelemahan untuk 3 minggu berturut.
Anjloknya rupiah jelang akhri perdagangan hari ini dipicu oleh sentimen memburuknya perdagangan pasar keuangan Asia yang membuat asing pindahkan asetnya ke aset safe haven. Anjloknya harga minyak mentah hingga sore ini turut menjadi pemicu pelemahan Rupiah.
Pelemahan rupiah menyebabkan terjadinya arus modal asing keluar cukup besar dibandingkan perdagangan sebelumnya, asing mencetak net sell sebesar Rp833 miliar. Namun meskipun asing tarik banyak dananya, investor lokal masih memburu saham sehingga IHSG berhasil menguat 0,2 persen ke posisi 4524.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini turun 0,02% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13909/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13866/US$. Demikian kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini melemah ke 13955 dari hari sebelumnya 13946.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan pekan depan, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar oleh optimisme investasi di tanah air dan proyeksi pelemahan dollar AS.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens