Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Rabu (20/01), pelemahan rupiah sejak awal perdagangan dibuka masih terus berlanjut bahkan dengan penambahan volume yang lebih besar dari perdagangan siang.
Lemahnya kurs rupiah hari ini masih dipicu oleh aksi pasar amankan asetnya ke aset safe haven pasca kondisi yang mengkhawatirkan sekali terhadap kondisi ekonomi dunia. Pasar keuangan global sedang meradang oleh proyeksi buruk IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun 2016, melanjutkan kepanikan akan anjlok harga minyak mentah dan juga pelemahan data PDB Tiongkok pada kuartal terakhir dan sepanjang tahun 2015.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini melemah 0,82% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13964/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13867/US$. Pelemahan kurs tidak mengikuti intervensi BI yang menaikkan kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13896 dari hari sebelumnya 13921 pada hari Selasa (18/01) sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13,965.00 dari posisi 13,991.00 perdagangan sebelumnya.
Pelemahan rupiah yang semakin anjlok juga berdampak pada aksi asing di bursa saham, yang menambah jumlah net sellnya dari Rp40 miliar perdagangan siang menjadi Rp276 diakhir perdagangan. Dan akibatnya IHSGsepanjang hari anjlok -1,4 persen ke posisi 4428.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan hari Rabu besok, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak negatif oleh sentimen diatas meskipun hingga sesi berakhir dollar AS berhasil rebound.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens