Tiongkok akan melalui serangkaian transisi bersejarah. Ekonominya bergerak dari industri ke layanan, dari ekspor ke konsumsi. Pemerintah juga berubah program anti-korupsi yang berbuah.
Jiang Jianqing, Ketua Dewan, Industrial and Commercial Bank of China, berbicara pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Kamis (21/01) mengatakan kita tidak bisa lagi bergantung pada investasi; kita perlu bergantung pada reformasi inovasi dan ekonomi untuk memberikan gelombang berikutnya pertumbuhan ekonomi. Komunikasi adalah kunci; ada kesalahpahaman dalam kebijakan yang baru, kata Jiang.
Ini adalah transisi yang sulit bagi negara manapun, apalagi pada era digital dan dengan kurangnya likuiditas pasar di dunia pasca-krisis, kata Gary D. Cohn, Presiden dan Chief Operating Officer dari Goldman Sachs, USA.
Christine Lagarde, Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF), menekankan untuk tenang dalam menghadapi volatilitas baru-baru ini. Perlu ada penerimaan bahwa akan ada tingkat tertentu volatilitas; ini sepenuhnya sesuai dengan prinsip yang mendorong pasar. “IMF meramalkan tingkat pertumbuhan 6,5% di 2016 dan kita melihat transisi sedang dikelola,” tambahnya.
Tiongkok akan melalui penyesuaian siklus, kata Ray Dalio, Chairman dan Chief Investment Officer Bridgewater Associates, USA. Ini bisa berlangsung dua sampai tiga tahun.
Tiongkok membuat kemajuan yang kuat: konsumsi domestik telah tumbuh dari 49% lima tahun lalu menjadi 52,5% sekarang, kata Fang Xinghai, Director-General, International Economic Department, Office of the Central Leading Group for Financial and Economic Affairs of the People’s Republic of China. “Kami harus sabar karena sangat sulit untuk berkomunikasi lancar dengan pasar,” katanya. Tiongkok perlu belajar, tambahnya, tetapi strategi reformasi tetap berada di jalur.
Lebih dari 2.500 pemimpin dari bisnis, pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, akademisi, media dan seni yang berpartisipasi di 46th World Economic Forum Annual Meeting di Davos-Klosters, Swiss, pada 20-23 Januari.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang