Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Kamis (20/01), penguatan rupiah sejak awal perdagangan dibuka masih terus berlanjut ditengah gejolak yang terjadi pasar keuangan hari ini sehingga dollar ikut melemah.
Meski dengan volume yang lebih sedikit dari perdagangan sebelumnya, aksi pasar amankan asetnya ke aset safe haven masih terjadi sehingga aset beresiko ditinggalkan. Penurunan volume hari ini terjadi akibat pasar wait and see dan menunggu data pasokan minyak yang dirilis EIA malam ini.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore hari menguat 0,42% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13906/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13914/US$. Penguatan kurs hari ini tidak mengikuti intervensi BI yang sedikit melemahkan kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini sedikit dilemahkan ke 13899 dari hari sebelumnya 13896 pada hari Rabu (20/01), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,968.00 dari posisi 13,965.00 perdagangan sebelumnya.
Penguatan rupiah tidak berdampak pada aksi asing melakukan banyak net sell di bursa saham, jumlah net sell bertambah Rp108 miliar sehingga berdampak kuat pada penurunan IHSG -0,3 persen ke posisi 4414.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan hari Jumat besok, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen diatas meskipun hingga sesi berakhir dollar AS dapat naik.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens