Pergerakan saham PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) jelang akhir perdagangan saham akhir pekan (22/01) dalam teritori negatif setelah perdagangan sebelumnya alami lonjakan signifikan ditengah pelemahan IHSG. Saham BSIM kemarin menguat 9,1 persen ke posisi tertinggi sejak pekan terakhir bulan Desember. Dan pekan ini saham BSIM akan mencetak penguatan mingguan terbesar sejak bulan September 2015.
Sebagai bank BUKU 2, perusahaan ini masih memiliki modal inti senilai Rp2,77 triliun, dan berencana untuk menambah terus modalnya tahun 2016. BSIM berusaha memenuhi ketentuan Alokasi Modal Inti (AMI) sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor 14/26/PBI/2012, karenanya perseroan berencana melakukan rights issue senilai Rp110 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (22/01) saham BSIM dibuka pada level 400 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 442. Perdagangan hari itu saham bergerak dalam kisaran 425-400 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 6ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BSIM sejak awal pekan sudah bergerak positif dan kini terpantau indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI bergerak naik yang menunjukan pergerakan BSIM dalam rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan depan pada target level support di level 373 hingga target resistance di level 446.
Lens Hu/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang