Pergerakan IHSG pekan ini (18 – 22 Januari 2016) secara mingguan terpantau bergerak melemah signifikan sebesar 1,48% ke level 4456.74 yang melanjutkan pelemahan pekan sebelumnya. Indeks LQ 45 juga alami pelemahan sebesar 0.62% ke level 779.31. Dalam pekan ini untuk pergerakan harian hanya 2 hari perdagangan alami penguatan yaitu awal dan akhir pekan. Pelemahan pekan ini menggenapi pelemahan 3 pekan berturut sepanjang tahun 2016.
Secara sektoral pada minggu lalu tercatat 6 sektor mengalami pelemahan yang dipimpin sektor Property dan Consumer yang sepanjang minggu lalu mengalami pelemahan masing–masing sebesar 3.3% dan 3% dari pekan sebelumnya. Namun terdapat 2 sektor yang menguat yaitu sektor industri dasar dan pertambangan dengan penguatan masing-masing sebesar 1,5% dan 0,4%.
Pelemahan yang terjadi pada perdagangan saham pekan ini dipengaruhi sentimen luar negeri yang datang dari pelemahan bursa Tiongkok, anjloknya harga minyak mentah, pemangkasan IMF terhadap prospek ekonomi global tahun 2016. Ketiga sentimen inilah yang juga menyesakkan pergerakan indeks bursa saham global baik Amerika, Eropa dan juga Asia.
Sedangkan sentimen positif yang terjadi pekan ini selain penguatan Rupiah juga laporan realisasi investasi tanah air sepanjang 2015 oleh BKPM. Dalam laporan tersebut menunjukkan realisasi investasi baik PMA dan juga PMD berhasil lampau target pemerintah atau sebesar 105%.
IHSG secara teknikal pekan ini, indikator MACD masih terlihat di area negatif dengan histogram positif. RSI bergerak konsolidasi di area tengah dan stockhastic berusaha turun ke area jenuh jual. Candlestick membentuk bearish candle memotong garis tengah bolinger. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI bergerak datar, sehingga dengan kondisi teknikal dan didukung fundamentalnya, diprediksi IHSG pekan depan menguat terbatas.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
