Pada tahun 2016, Indonesia dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dipercayakan sebagai tuan rumah penyelenggaraan International Organization of Securities Commissions Growth and Emerging Market Committee Meeting (IOSCO GEM-C Meeting) yang di adakan di hotel Sofitel, Nusa Dua Bali, 20-22 Januari 2016.
Muliaman D. Hadad Ketua Otoritas Jasa Keuangan menyampaikan bahwa Indonesia salah satu negara penting dalam konteks regulasi dan pengawasan pasar modal global ini. Hampir semua Negara-negara IOSCO hadir dalam acara ini, dari 85 negara anggota ada 39 negara yang hadir untuk mengikuti acara ini.
Dengan demikian meyakinkan kita bahwa kepercayaan masyarakat luar terhadap negara kita masih terjaga baik, banyak yang ingin tahu bagaimana Indonesia bisa merespon kebijakan selama ini terutama melewati tahun 2015 dengan relatif baik dibandingkan dengan Negara-negara anggota Emerging Market yang lain.
Saat berdiskusi informal dengan beberapa utusan dari Negara lain, mereka menanyakan apa kiat kita dalam industri keuangan dengan pertumbuhan yang relatif tinggi, kredit relatif stabil, NPL relatif stabil, tidak ada goncangan. Semua itu karena Indonesia bekerja bersama-sama, baik di bidang moneternya, di bidang keuangannya, di bidang fiskalnya dan sektor real yang lain.
Dalam kesempatan itu, Muliaman juga menyatakan ada 3 hal penting dalam pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu menggerakkan sektor UKM, pembangunan ekonomi daerah hingga pedesaan, serta pembangunan sektor prioritas seperti industri kreatif, pariwisata, kemaritiman, pertanian dan energi.
International Organization of Securities Commission (IOSCO) dibentuk pada bulan April tahun 1983 sebagai peralihan dari perkumpulan pengawas pasar modal di benua Amerika menjadi suatu organisasi internasional yang pada awalnya beranggotakan 11 (sebelas) negara dari Amerika Utara dan Selatan. Sekretariat Jenderal IOSCO saat ini berkedudukan di Madrid – Spanyol.
IOSCO menjadi forum utama bagi interaksi dan kerjasama antar pengawas pasar modal sedunia dan sekarang beranggotakan lebih dari 170 institusi yang terdiri dari badan pemerintah, SRO, dan institusi lain yang terkait dengan pasar sekuritas yang dikategorikan dalam tiga kelompok: Ordinary Member, Associate Member, dan Affiliate Member.
OJK(dh. Bapepam) telah menjadi salah satu anggota IOSCO sejak tahun 1984 dan merupakan salah satu negara pertama di luar benua Amerika selain Perancis, Korea, dan Inggris yang mendaftarkan diri sebagai anggota. Sebagai organisasi yang menghimpun para regulator Pasar Modal, IOSCO mempunyai beberapa tujuan, yaitu melindungi investor, menciptakan dan menjaga pasar yang wajar, efisien, dan transparan, serta mengurangi risiko sistemik. Untuk mencapai tujuan tersebut IOSCO telah menetapkan 30 prinsip IOSCO yang berisi mengenai prinsip-prinsip bagi Regulator (badan pemerintah dan SRO), Emiten, Perusahaan Efek dan Manajer Investasi, Kontrak Investasi Kolektif, dan pasar sekunder.
IOSCO merupakan forum yang melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan kapasitas para anggotanya melalui pelatihan dan/atau seminar yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Herwantoro/VBN/VMN/Journalist
Editor : Asido Situmorang