Mengawali perdagangan pasar valas awal pekan hari Senin (25/01) rupiah tidak bisa melanjutkan pergerakan akhir pekan lalu yang menguat signfikan ditengah pelemahan dollar AS di pasar spot. Tampaknya pasar sedang memburu komoditas safe haven mencermati prospek kondisi ekonomi Tiongkok dan harga minyak mentah dunia.
Pasar melihat fundamental minyak mentah masih sangat lemah demikian kondisi ekonomi Tiongkok sehingga dapat berpotensi terjadi perkembangan yang buruk untuk kedua sentimen diatas. Karenanya pasar memilih emas.
Penguatan rupiah akhir pekan lalu memberikan sentimen positif bagi asing di bursa saham untuk melakukan aksi beli saham yang cukup besar sehingga tercipta net buy asing hingga Rp156,9 miliar. Dan dampaknya pergerakan IHSG dalam zona hijau dengan kenaikan 1,1 persen.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak konsolidasi dengan posisi penurunan 0,04% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13851/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13860/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13844 dari hari sebelumnya 13874 pada hari Jumat (22/01).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan sore meski dollar tetap menguat, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13870 resistance 13832 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens