Defisit tahunan perdagangan Jepang jatuh ke level terendah dalam empat tahun pada 2015, menyempit hampir 80 persen dari rekor akibat biaya impor turun berkat jatuhnya harga minyak, dan yen yang lebih lemah membantu memacu peningkatan dalam ekspor, demikian Kementerian Keuangan Jepang melaporkan Senin (25/01).
Neraca perdagangan telah negatif untuk 49 dari 58 bulan sejak gempa dan tsunami Maret 2011. Impor bahan bakar melonjak setelah bencana menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan mendorong Jepang untuk menutup reaktor atom untuk periode diperpanjang. Baru-baru ini, perlambatan di Tiongkok dan melemahnya ekonomi global telah menekan ekspor, bahkan penurunan yen membuat barang-barang Jepang lebih kompetitif di luar negeri.
Neraca perdagangan, yang kembali ke surplus ¥ 140,2 milyar ($ 1,2 milyar) pada bulan Desember, adalah defisit selama sembilan bulan di tahun 2015. Ekspor turun 8 persen bulan lalu dan impor turun 18 persen. Defisit perdagangan tahunan adalah 2,8 triliun yen.
“Biaya impor rendah biasanya positif bagi perekonomian, terutama untuk rumah tangga, karena harga jatuh dan nilai upah naik,” demikian dinyatakan Masaki Kuwahara, ekonom di Nomura Securities Co, mengatakan sebelum data dirilis. “Ada tanda-tanda neraca perdagangan berubah positif tahun ini, yang berarti tekanan ke atas untuk yen.”
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research
Editor : Asido Situmorang