Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (26/01) berakhir positif, ditutup naik 0,10% pada 4510,47. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ditutup turun -0,40% ke posisi 782.92. Penguatan IHSG terdorong penguatan sektor Konsumer dan Manufaktur.
Pada penutupan perdagangan sore ini, bursa Asia berakhir melemah tertekan merosotnya harga minyak mentah di bawah $ 30, juga pelemahan data domestik. Semua indeks utama kawasan Asia berada di zona merah, bahkan indeks Shanghai mencatatkan hasil buruk, anjlok sebesar 6%, yang semakin menekan pasar global.
Sementara itu bursa Eropa sore ini juga dibuka melemah tajam. Pelemahan bursa Eropa tergerus pelemahan minyak mentah dan anjloknya bursa Tiongkok.
Sebelumnya, bursa Wall Street ditutup turun tajam pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (26/01), tertekan merosotnya kembali harga minyak mentah. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,29 persen, di 15,885.22. Indeks S & P 500 ditutup turun 1,56 persen, pada 1,877.08. Indeks Nasdaq ditutup turun 1,58 persen, pada 4,518.49.
IHSG sore ini mengabaikan pelemahan global yang tertekan merosotnya harga minyak mentah dan anjloknya bursa Tiongkok.
Penguat IHSG adalah meningkatnya sektor Konsumer dan sektor Manufaktur, yang merupakan dua sektor yang menguat, sementara 8 sektor lainnya melemah. Sektor Konsumer naik 2,23%, sedangkan sektor Manufaktur naik 1,27%.
Pada penutupan perdagangan saham Indonesia sore ini terpantau 100 saham menguat dan 175 saham melemah. Terjadi perdagangan saham sebanyak lebih dari 2,79 miliar saham dengan nilai mencapai lebih dari 3,96 triliun rupiah, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih dari 191.315 kali.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan saham selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan kenaikan sektor saham dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4477-4446, dan kisaran Resistance 4546-4581.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang