Mengawali perdagangan pasar valas awal pekan hari Selasa (26/01) rupiah kembali melemah setelah awal pekan mengkoreksi penguatan akhir pekan lalu. Sentimen negatif yang melemahkan kurs terjadi akibat kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi global.
Pasar menyambut buruk akan rapat bulanan FOMC yang diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan moneternya untuk posisi suku bunga yang masih sama dengan yang ditetapkan akhir tahun lalu. Sehingga pasar lebih memilih miliki aset safe haven perdagangan hari ini.
Lemahnya pergerakan rupiah membuat asing menahan dananya dan lebih memilih melakukan aksi jual sehingga di bursa saham terbentuk net sell asing sebesar Rp24 ,iliar lebih dan diperkirakan akan terus bertambah. Namun pergerakan IHSG mampu melawan tekanan jual yang ada dan kini menguat 2 poin ke posisi 4506.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak konsolidasi dengan posisi penurunan 0,26% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13899/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13903/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13904 dari hari sebelumnya 13844 pada hari Senin (25/01).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan sore meski dollar tetap menguat, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13924 resistance 13860 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens