Belanja Konsumen Rakyat Jepang Melemah

545

Penjualan ritel Jepang turun tak terduga pada bulan Desember, menunjukkan kelemahan dalam belanja konsumen saat bank sentral akan memulai pertemuan dua hari mulai Kamis ini (28/01) untuk memutuskan apakah akan meningkatkan stimulus moneter.

Penurunan ini menambah kekhawatiran bahwa kenaikan harga di Jepang akan tetap tidak cukup untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dengan data yang dikeluarkan Jumat yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi hampir di atas nol. Gejolak di pasar keuangan global dan kekuatan baru yen menambah tekanan pada Bank of Japan untuk mempertimbangkan penyesuaian kebijakan untuk memacu kenaikan harga.

Penjualan ritel turun 0,2 persen dari bulan sebelumnya, lebih baik dari kemerosotan 2,5 persen pada November, namun masih masih di bawah perkiraan untuk peningkatan 1 persen. Dari tahun sebelumnya, penjualan turun 1,1 persen pada Desember.

Cuaca ringan pada bulan Desember menekan penjualan pakaian musim dingin, bahan bakar dan produk musiman lainnya, menurut Azusa Kato, ekonom BNP Paribas SA di Tokyo. Ada prospek untuk peningkatan belanja konsumen ketika faktor-faktor musiman sesuai, katanya.

Angka untuk pekerjaan, belanja rumah tangga dan produksi industri juga akan dirilis hari Jumat sebelum keputusan BOJ diumumkan sekitar tengah hari. Sementara pasar kerja diperkirakan akan tetap ketat, ekonom memproyeksikan belanja rumah tangga dan produksi industri menurun.

Enam dari 42 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan bank sentral untuk meningkatkan stimulus pada hari Jumat. Dua puluh tiga melihat langkah kemungkinan antara bulan Maret dan Juli dan 13 mengatakan tidak ada prospek dorongan di masa mendatang.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here