Mengawali perdagangan pasar valas awal pekan (28/01) rupiah berhasil pertahankan kekuatan perdagangan pekan lalu seperti yang diperkirakan analis, oleh sentimen positif pasar yang terbentuk setelah pekan lalu Moody’s umumkan untuk mempertahankan investment grade Indonesia.
Rupiah berhasil memikat pasar mempertimbangkan kondisi perdagangan dollar yang sedang buruk sejak pekan lalu oleh pengumuman the Fed dan berlanjut pagi ini pasca anjloknya harga minyak mentah dan buruknya data manufaktir Tiongkok yang dirilis kemarin.
Dampak dari penguatan rupiah sejak perdagangan pekan lalu telah berhasil menarik dana asing cukup besar pagi ini dan net buy asing sudah terbentuk sekitar Rp65 miliar. Namun aksi asing ini tidak membuat IHSG naik, justru terkoreksi -0,3 ke posisi 4602.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak konsolidasi dengan posisi kenaikan 0,70% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13681/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13775/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13699 dari hari sebelumnya 13846 pada hari Jumat (29/01).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan sore meski dollar diperkirakan menguat, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13780 resistance 13671 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens