Aktifitas manufaktur di Singapura turun untuk tujuh bulan berturut-turut pada bulan Januari di tengah penurunan pesanan baru, penurunan produksi pabrik dan pekerjaan yang lebih rendah.
Indeks Pembelian Manajer (PMI) yang dirilis pada Selasa (02/02) mencatatkan hasil 49,0, turun dari pembacaan Desember 2015 sebesar 49,5. Angka di atas 50 berarti bahwa ekonomi manufaktur umumnya berkembang, sementara angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, menurut Singapore Institute of Purchasing & Material Management (SIPMM).
Persediaan untuk manufaktur diperluas untuk bulan kedua berturut-turut, karena tingkat yang lebih cepat dari pengiriman pemasok. Namun, pesanan ekspor baru terus berkontraksi sejak Januari tahun lalu, sementara persediaan barang jadi terus menumpuk sejak April 2015.
Aktivitas manufaktur di sektor elektronik juga kontraksi untuk bulan ketujuh pada bulan Januari, dengan PMI datang pada 48,5, turun dari 48,9 pada bulan Desember. Penurunan itu karena terus menurunnya pesanan baru, produksi pabrik serta pekerjaan di sektor ini, kata SIPMM.
Persediaan untuk sektor elektronik diperluas, karena pengiriman lebih cepat dari pemasok elektronik. Namun, pesanan ekspor baru terus kontraksi untuk bulan berturut-turut 12, dan ini mempengaruhi industri pendukung dan menyeret turun ekonomi manufaktur secara keseluruhan, kata SIPMM.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang




