Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air awal pekan (9/02), pelemahan rupiah yang terjadi sejak perdagangan pagi tidak mampu keluar dari tekanan bursa global ditengah ambruknya dollar AS terhadap rival utamanya di pasar spot hingga sesi Eropa. Volume pelemahan hingga sore sudah berkurang dari awal perdagangan yang anjlok cukup signifikan.
Pelemahan rupiah dari pagi ke sore tidak membuat asing menahan alirkan dananya cukup besar ke bursa saham sehingga mencetak net buy sebesar Rp330 miliar lebih. Namun aksi asing ini tidak membuat IHSG terangkat, anjlok cukup signfikan dengan penurunan 0,6 persen ke posisi 4769.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak lemah dengan posisi penurunan 0,11% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13611/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13751/US$. Pelemahan kurs hari ini seiring dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13689 dari hari sebelumnya 13653 pada hari Jumat (5/02), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,757.00 dari posisi 13,721.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air dan anjloknya dollar AS.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens