Menteri Perdagangan, Thomas Lembong menyatakan kondisi keuangan Indonesia dalam posisi stabil, dan program Infrastruktur sebagai bola salju, mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut dinyatakan Thomas Lembong dalam sebuah wawancara televisi Bloomberg, Selasa (10/02).
Indonesia bertekad untuk membuka masuknya modal asing, dan pemerintah mempersiapkan untuk mengumumkan perubahan pedoman investasi.
Investasi asing yang lebih besar dan peningkatan belanja pemerintah untuk infrastruktur akan mengimbangi kinerja ekspor yang lebih lemah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk mencapai 5,2 persen tahun ini, demikian Tom Lembong tambahkan.
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan kabinet hari Rabu untuk membahas revisi daftar negatif investasi, sebuah dokumen yang menentukan untuk negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini terbuka untuk modal asing. Pemerintah berencana untuk mengumumkan perubahan final setelah pertemuan itu, kata Azhar Lubis, wakil ketua pengawasan investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia.
Sejak menjabat pada bulan Oktober 2014, Presiden Joko Widodo, telah berupaya untuk meningkatkan belanja infrastruktur dan melaksanakan reformasi birokrasi untuk menguatkan ekonomi dengan menggeser harga komoditas. Tanda-tanda pertumbuhan mulai pulih. rupiah mengungguli negara-negara berkembang dalam empat bulan hingga Januari, sementara perkiraan pertumbuhan ekonomi mengalahkan analis dalam tiga bulan terakhir 2015 mencapai 5,04 persen.
Tom Lembong mengatakan dia memperkirakan ekspansi tahun ini menjadi antara 5,1 dan 5,2 persen, naik dari 4,79 persen pada tahun 2015. Investasi asing langsung naik 7 persen dalam tiga bulan terakhir 2015 dari kuartal sebelumnya . Investasi naik 3 persen dalam setahun penuh.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang