Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Rabu (10/02), penguatan rupiah yang terjadi sejak perdagangan pagi berhasil dipertahankan dengan kenaikan yang sangat signifikan ke posisi tertinggi sejak perdagangan tanggal 15 Oktober 2015 alias 3,5 bulan terakhir.
Penguatan rupiah dari pagi ke sore tidak membuat asing menahan aksi jualnya yang cukup besar di bursa saham sehingga mencetak net sell sebesar Rp132 miliar lebih. Dan aksi asing ini membuat IHSG anjlok cukup signfikan dengan penurunan 0,8 persen ke posisi 4732.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak naik dengan posisi kenaikan cukup signifikan 1,15% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13454/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13432/US$. Penguatan kurs hingga siang ini seiring dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13538 dari hari sebelumnya 13689 pada hari Selasa (9/02), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,606.00 dari posisi 13,757.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air dan anjloknya dollar AS.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens



