Pergerakan saham PT. Bank Mandiri (BMRI) yang gagal melanjutkan rally pekan lalu pada perdagangan awal pekan kemarin (9/02), jelang akhir perdagangan hari ini masih dalam zona merah. Secara teknikal saham BMRI rawan koreksi, namun secara fundamental perusahaan sedang mengejar pencapaian target penyaluran KUR sebesar Rp13 triliun.
Kredit yang dicapai BMRI khususnya kredit usaha rakyat (KUR) dalam satu bulan pertama tahun ini baru mencapai sekitar Rp420 miliar. Lebih sedikit dari yang dicapai BBNI hingga Rp500 miliar. Dan debitur yang digaet sebanyak 19235 debitur yang didominasi industri perdagangan dan jasa.
Melihat kinerja kredit sebelumnya, hingga akhir tahun 2015 lalu BMRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 593,5 triliun, atau lebih tinggi 12% dibanding tahun sebelumnya. Untuk performance kreditnya, NPL BMRI secara konsolidasi sebesar 2,5%.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan hari Rabu (10/02), BMRI dibuka pada level 10000 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 10050 dan kini bergerak pada kisaran 9825 atau turun 2,27% dengan volume perdagangan saham baru mencapai 140 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham BMRI pekan lalu berhasil rally namun awal pekan retreat kembali dengan ndikator MA bergerak naik dengan indikator Stochastic turun ke area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang turun dan menunjukan pergerakan BMRI koreksi sesaat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan ini pada target level support di level 9932 hingga target resistance di level 10400.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens