Obligasi Korsel naik, mendorong yield 10-tahun turun paling dalam sembilan bulan, karena investor mencari tempat berlindung dari kondisi ekonomi yang semakin suram dan pada spekulasi bank sentral akan memangkas suku bunga.
Ketua Federal Reserve Ketua Janet Yellen mengatakan dalam kesaksian kepada Kongres bahwa tahun ini gejolak pasar global mungkin menunda pengetatan moneter lebih lanjut di AS, mendorong permintaan atas aset emerging market.
Penurunan 2,9 persen pada indeks Kospi, penurunan terbesar sejak 2012 karena pasar dibuka kembali setelah tiga hari istirahat, juga meningkatkan daya tarik utang pemerintah sebelum Bank of Korea membahas kebijakan pada hari Selasa.
Yield surat utang yang jatuh tempo Desember 2025 turun 12 basis poin menjadi 1,77 persen di Seoul, Korea Exchange menunjukkan. Itu penurunan terbesar untuk patokan maturity sejak 8 Mei 2015, dan tingkat terendah pada surat utang. Yield tiga tahun turun enam basis poin menjadi 1,45 persen.
“Imbal hasil obligasi pemerintah Korea yang jatuh hari ini karena permintaan untuk aset meningkat aman dan hasil akhir yang jatuh tajam karena kekhawatiran pasar tentang resesi global telah berlangsung lebih lama dari yang diharapkan,” kata Kim Myoung Sil, seorang analis pendapatan tetap di KB Investment & Securities Co di Seoul. penurunan surat utang tenor pendek tampaknya didorong oleh spekulasi Bank of Korea akan memotong suku bunga, katanya.
Bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan empat kali sejak Agustus 2014 untuk rekor 1,5 persen. Ketiga ekonom yang disurvei Bloomberg melihatnya tetap ditahan minggu depan. Para pembuat kebijakan harus mengurangi biaya pinjaman sesegera bulan ini untuk mengatasi pertumbuhan lamban dan menunjukkan mereka melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk meningkatkan perekonomian, Kang Myung Hun, yang menjabat sebagai anggota komite kebijakan moneter dari tahun 2008-2012, mengatakan dalam sebuah wawancara terakhir minggu. Pemerintah pusat dan perkiraan Bank produk domestik bruto akan meningkat setidaknya 3 persen tahun ini, dibandingkan dengan 2,6 persen pada tahun 2015.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
