Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Kamis (11/02) berakhir positif, ditutup naik 0,92% pada 4775,86. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ditutup naik 1,13% ke posisi 839.02. Penguatan IHSG terdorong optimisme ekonomi Indonesia dengan dikeluarkannya paket kebijakan ekonomi X dan meningkatnya hasil penjualan eceran.
Pada hari ini, Kamis (11/02), pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi X tentang Memperlonggar Investasi Sekaligus Meningkatkan Perlindungan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi.
Pemerintah menambah 19 bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal atau yang lebih dikenal sebagai Daftar Negatif Investasi (DNI).
Dalam konferensi pers saat mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi X di Istana Kepresidenan, Jakarta (11/2), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, ke-19 bidang usaha itu tercakup dalam kegiatan jenis usaha jasa bisnis/jasa konsultasi konstruksi yang menggunakan teknologi sederhana/madya dan/atau resiko kecil/sedang dan/atau nilai pekerjaan kurang dari Rp 10 milyar. Dalam DNI sebelumnya, dipersyaratkan adanya saham asing sebesar 55% di bidang-bidang usaha seperti jasa pra design dan konsultasi, jasa design arsitektur, jasa administrasi kontrak, jasa arsitektur lainnya,dan sebagainya.
Sedangkan untuk kemitraan yang ditujukan agar Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing(PMA) bekerja sama dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) yang semula 48 bidang usaha, bertambah 62 bidang usaha sehingga menjadi 110 bidang usaha. Bidang usaha itu antara lain: usaha perbenihan perkebunan dengan luas 25 Ha atau lebih, perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet, dan sebagainya. UMKMK juga tetap dapat menanam modal, baik di bidang usaha yang tidak diatur dalam DNI maupun bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan lainnya.
Data ekonomi Indonesia juga menguatkan IHSG. Penjualan Eceran Indonesia secara tahunan meningkat pada Desember 2015. Penjualan eceran yang diukur dalam Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Desember 2015 tumbuh 10,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 9,7% (yoy) pada November 2015. Demikian rilis yang disampaikan oleh Bank Indonesia, Rabu (10/02).
Bursa Wall Street ditutup sebagian besar lebih rendah pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (11/02), karena investor mencerna komentar dari Ketua Fed Janet Yellen, serta perdagangan mixed dalam minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 99,64 poin lebih rendah, atau 0,62 persen, di 15,914.74. Indeks S & P 500 ditutup 0,35 poin lebih rendah, atau 0,02 persen, pada 1,851.86. Indeks Nasdaq berakhir 14,83 poin lebih tinggi, atau 0,35 persen, pada 4,283.59.
Sementara Bursa Asia ditutup mixed, dengan hanya indeks ASX 200 yang positif. Sedangkan bursa Jepang ditutup libur memperingati National Foundation Day, bursa Tiongkok masih tutup sampai pekan depan libur Tahun Baru Imlek.
Sementara, bursa Eropa dibuka positif mencermati komentar Yellen semalam.
Pada penutupan perdagangan sore ini, 9 sektor saham berada di zona hijau. Tercatat 151 saham menguat, sedangkan 118 saham melemah. Terjadi transaksi perdagangan sebanyak 4,65 miliar saham dengan nilai mencapai 6,93 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 251,788 kali.
Denga adanya optimisme ekonomi Indonesia membuat investor asing juga memasukkan dananya ke pasar modal Indonesia. Tercatat dana asing yang masuk pasar modal siang ini mencapai Rp. 878,35 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan saham selanjutnya berpotensi menguat dengan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4743-4713, dan kisaran Resistance 4803-4838.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang