Mengawali perdagangan pasar valas pekan ini, rupiah Kamis (11/02) kembali diminati pasar pasca buntungnya dollar AS setelah Janet Yellen menyampaikan sinyal buruk bagi perkembangan ekspansi suku bunga lanjutannya di hadapan Kongres AS semalam. Tingginya optimisme terhadap salah negara emerging market ini membuat pasar mencoba mendulang untung terhadap rupiah.
Lihat: Pidato Janet Yellen Ambrukkan Dollar
Rupiah berhasil rally setelah berpijak pada posisi tertinggi 6 bulan terhadap dollar AS ditengah sepinya pasar keuangan kawasan Asia pasca liburnya bursa Jepang dan Tiongkok. Sentimen dalam negeri terhadap rupiah hari ini akan dirilis paket kebijakan ekonomi 10 siang nanti yang semakin memperkokoh fondasi perekonomian tanah air.
Minat asing tidak saja terjadi pada pasar valas namun juga terhadap bursa saham dimana asing melanjutkan aksi belinya setelah perdagangan kemarin profit taking. Lebih besarnya aksi beli asing tersebut membuat posisi net buy mencapai Rp116 miliar lebih. Sehingga membuat IHSG berhasil bangkit kembali dengan kenaikan 0,8% ke posisi 4770.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak naik dengan posisi kenaikan cukup signfikan 0,42% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13398/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13390/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13369 dari hari sebelumnya 13538 pada hari Rabu (10/02).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan didukung dengan proyeksi dollar yang melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13466 resistance 13342 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens