Hingga penutupan perdagangan pasar valas tanah air hari Jumat (12/02), pelemahan rupiah yang terjadi sejak perdagangan pagi oleh profit taking terus berlanjut hingga penutupan merespon sikap pasar yang kembali mengkoleksi dollar mencermati kondisi pasar yang mulai kondusif. Namun secara mingguan rupiah kembali mencetak penguatan untuk 5 pekan berturut terhadap dollar.
Pelemahan rupiah dari pagi ke sore tidak membuat asing mengurangi aksi belinya yang pada penutupan terpantau lebih besar dari aksi jual sehingga tercetak net buy sebesar Rp24,3 miliar. Namun aksi asing ini tidak membuat IHSG naik, justru ditutup anjlok 1,3 persen ke posisi 4714.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,20% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13489/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13502/US$. Pelemahan kurs hingga siang ini seiring dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13471 dari hari sebelumnya 13369 pada hari Kamis (10/02), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,538.00 dari posisi 13,436.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air meski dollar AS diperkirakan menguat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens