Mengawali perdagangan pasar valas awal pekan ini, rupiah Senin (15/02) berhasil unjuk kekuatan ditengah penguatan mata uang Amerika terhadap beberapa rival utama setelah akhir pekan terkoreksi tipis. Penguatan pagi ini dipicu lakunya surat obligasi oleh investor asing sejak perdagangan pekan lalu yang menunjukkan optimis pasar terhadap investasi tanah air masih ada.
Lihat: Pidato Janet Yellen Ambrukkan Dollar
Pekan lalu rupiah kembali mencetak penguatan untuk 5 pekan berturut terhadap dollar dan pekan ini dapat menguat kembali oleh sentimen diatas. Namun penguatan dollar pagi ini belum membuat asing lakukan banyak belinya terhadap bursa saham sehingga tercetak net sell 14,5 miliar, dan IHSG berhasil menguat hiraukan aksi asing ini.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,11% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13475/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13472/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah sedikit ke 13476 dari hari sebelumnya 13471 pada hari Jumat (12/02).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan didukung dengan proyeksi dollar yang melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13491 resistance 13461 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens