Harga Kopi Arabica secara mingguan melemah sebesar -7,1% pekan lalu. Pelemahan pekan lalu banyak disebabkan oleh lesunya permintaan dengan adanya liburan Tahun Baru Imlek yang menekan permintaan dari Tiongkok dan kawasan Asia, demikian juga liburan Carnival Day di Brazil menekan permintaan dari negara produsen terbesar kopi arabica tersebut.
Pelemahan juga terjadi dengan adanya pelemahan mata uang Real Brazil. Sebagai negara produsen terbesar dunia dalam kopi arabica, tentu pelemahan Real Brazil sebagai indikator ekonomi negara tersebut sangat perlu diperhatikan. Dengan pelemahan Real Brazil, maka terjadi penguatan dollarAS, yang membuat harga komoditas ini menjadi mahal sehingga permintaannya turun.
Pada perdagangan akhir pekan, harga kopi arabika ICE menguat di akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari (15/02), terdorong aksi beli.
Para pedagang membeli kopi arabika berjangka untuk menutup posisi pendek mereka, menyusul pelemahan yang terus terjadi pada empat sesi perdagangan sebelumnya.
Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan akhir pekan tersebut mengalami penguatan. Harga kopi arabika berjangka bulan Mei 2016 menguat sebesar 2,50 dollar atau setara dengan 2,17 persen dan ditutup pada posisi 1.1750 dollar per pon.
Hari selasa sore ini akan dirilis data ekonomi Retail Sales bulanan Brazil, yang diindikasikan mengalami penurunan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi melemah dengan penguatan dollar AS terhadap Real Brazil.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,1450 dollar dan 1,1150 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan ada pada posisi 1,2050 dollar dan 1,2350 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang