Inflasi tahunan Inggris naik tipis ke tertinggi 12 bulan untuk bulan lalu, menawarkan tanda-tanda bahwa pertumbuhan harga dapat turun ke rekor terendah 2015, demikian dilaporkan Kantor Nasional Statistik Inggris, Selasa (16/02).
Inflasi harga konsumen turun 0,8 persen pada bulan ini, mencerminkan diskon pasca-Natal dan penurunan harga tiket pesawat terbang. Tapi inflasi tingkat tahunan naik menjadi 0,3 persen, tertinggi sejak Januari 2015, Kantor Statistik Nasional mengatakan, dan sejalan dengan ekspektasi ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Inflasi tahunan Inggris telah di bawah target 2 persen Bank of England selama dua tahun dan tahun lalu adalah nol, terendah sejak rekor sebanding dimulai pada tahun 1950.
BoE mengatakan awal bulan ini memperkirakan inflasi tetap di bawah 1 persen sepanjang tahun dan di bawah target hingga 2018, karena kemerosotan harga harga minyak global, efek dari kenaikan sterling dan pertumbuhan upah.
Office for National Statistics (ONS) mengatakan kenaikan inflasi Janusri disebabkan oleh penurunan tipis dalam harga pangan dan bahan bakar dari setahun yang lalu, dan sedikit kenaikan harga pakaian.
Harga minyak Laut Utara (LCOc1) turun ke posisi terendah 12-tahun dari $ 27,10 bulan lalu dan hampir setengahnya selama 12 bulan terakhir.
Tapi ukuran ONS untuk biaya bahan bakar dan pelumas hanya 7,3 persen lebih rendah dari pada bulan Januari 2015, penurunan terkecil sejak November 2014.
Kekhawatiran melemahnya ekonomi global dan anjloknya pasar modal mungkin menekan kekuatan pemulihan domestik moderat Inggris yang berarti beberapa ekonom memperkirakan BoE untuk menaikkan suku bunga lebih awal sebelum akhir tahun ini.
Ukuran ONS untuk inflasi inti harga konsumen, diluar perubahan harga energi, makanan, alkohol dan tembakau, turun lebih dari yang diharapkan 1,2 persen, mencerminkan dorongan ke bawah yang besar dengan harga tiket yang lebih rendah.
ONS juga merilis angka inflasi harga rumah untuk bulan Desember, yang menunjukkan 6,7 persen kenaikan tahunan di Inggris secara keseluruhan dibandingkan dengan 7,7 persen pada November.
Pada tahun 2015 secara keseluruhan, harga naik 7,9 persen naik dari 5,1 persen pada tahun 2014. Kekurangan pasokan perumahan diperkirakan untuk menjaga pasar di bawah tekanan.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
