IHSG 19 Februari Ditutup Turun Tertekan Aksi Profit Taking

571

Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (18/02) ditutup turun 1,70% pada 4697,56. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ditutup turun 2,19% ke posisi 820.39. Penguatan IHSG terdorong aksi profit taking investor asing.

Aksi profit taking terjadi merespon terjadinya pelemahan bursa global. Bursa Wall Street dinihari tadi ditutup turun. Demikian juga bursa Asia sore ini sebagian besar indeks utama Asia berakhir di zona merah, hanya indeks Kospi yang positif. Demikian juga bursa Eropa sore ini dibuka melemah terpengaruh turunnya harga minyak mentah.

Terpantau sore ini kurs Rupiah menguat 0,18% pada 13,505 per dollar AS. Namun penguatan Rupiah belum mampu menaikkan IHSG.

Pelemahan bursa global membuat investor asing berupaya mencari perlindungan investasinya kepada aset yang aman.

Tercatat pada penutupan perdagangan sore hari ini arus dana asing yang keluar dari pasar modal mencapai Rp. 912,40 miliar.

IHSG sore ini tertekan oleh 9 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Keuangan yang turun 3,33%. Pada penutupan perdagangan sore ini tercatat 84 saham menguat, sedangkan 208 saham melemah. Di akhir perdagangan saham sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 5,79 miliar saham dengan nilai mencapai 8,10 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 296,951 kali.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4664-4628, dan kisaran Resistance 4728-4763.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here