Hingga perdagangan akhir pasar valas tanah air Senin (22/02), rupiah berhasil cetak penguatan yang signifikan sejak perdagangan pagi disaat penguatan dollar terhadap rival utamanya semakin kuat. Saat harga minyak mentah kuat pasar optimis dengan kondisi pasar keuangan global sehingga keuntungan investasi tanah air jadi pemikat rupiah. Diantara penguatan mata uang kawasan Asia, volume kekuatan rupiah lebih besar.
Hari ini beberapa mata uang negara besar Asia menguat terhadap dollar seperti yuan China, rupee India, won Korea, ringgit Malaysia. Dan yang paling besar kekuatannya adalah rupiah lalu disusul oleh won Korea.
Namun penguatan rupiah hingga sore belum membuat kerugian di bursa saham akibat net sell yang dicetak asing berkurang, terpantau net sell yang dibuat asing sebanyak Rp450 miliar lebih. Tetapi IHSG yang bergerak konsolidasi sejak pagi berhasil kuat 0,1 persen ke posisi 4708.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,52% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13438/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13479/US$. Penguatan kurs hingga siang ini seiring dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13460 dari hari sebelumnya 13549 pada hari Jumat (19/02), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,527.00 dari posisi 13,617.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air meski dollar AS diperkirakan menguat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens