Hingga perdagangan akhir pasar valas tanah air Selasa (23/02), rupiah kembali berhasil cetak penguatan terhadap dollar AS namun dengan volume penguatan yang berkurang dari awal perdagangan. Kekuatan rupiah berkurang disebabkan pasar kembali putuskan lebih untung sekarang perdagangkan aset safe haven dibandingkan aset beresiko pasca ambruknya harga minyak mentah dan kurs pound.
Namun meskipun rupiah dipasar spot menguat tipis perdagangan sesi Eropa sore ini namun masih lumayan dibandingkan dengan banyak mata uang negara kawasan Asia yang sedang anjlok terhadap dollar kecuali yen.
Namun berkurangnya penguatan rupiah hingga sore tidak mengurangi semangat asing beli saham di bursa sehingga tercetak net buy asing sebanyak Rp450 miliar lebih. Tetapi IHSG yang sempat menguat diawal perdagangan harus terkoreksi dalam hingga turun 1,3 persen ke posisi 4654.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,08% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13427/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13410/US$. Penguatan kurs hingga siang ini seiring dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13397 dari hari sebelumnya 13460 pada hari Senin (22/02), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13,464.00 dari posisi 13,527.0 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan besok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah masih akan bergerak positif oleh sentimen optimisme investasi di tanah air dengan dollar AS diperkirakan melemah.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens