Hingga perdagangan akhir pasar valas sesi Asia Kamis (25/02), rupiah masih menunjukkan pergerakan yang negatif melanjutkan pergerakan awal perdagangan setelah dibuka positif di tengah lemahnya dollar terhadap rival utamanya. Pasar keuangan global sedang amankan aset beresikonya dengan memburu yen serta emas pasca ambruknya harga minyak mentah.
Dampak pelemahan rupiah di bursa saham siang ini terpantau asing lakukan penambahan aksi beli terhadap saham kapital besar sehingga net sell asing berkurang banyak dan tinggal Rp2 miliar lebih setelah pagi tadi sempat ratusan miliar. Dan terpantau IHSG menguat dan naik 0,2 persen ke posisi 4666.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,17% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13434/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13396/US$. Pelemahan kurs hingga siang ini berbeda dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13416 dari hari sebelumnya 13446 pada hari Rabu (24/02), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13,483.00 dari posisi 13,513.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah hingga akhir pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan oleh sentimen pelemahan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13441 resistance 13394 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens