Mengawali perdagangan pasar valas awal pekan ini, rupiah Senin (29/02) dibuka lebih rendah penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang menguat cukup signfikan oleh profit taking ditengah pelemahan dollar AS terhadap beberapa rival utama di pasar spot. Sebagai informasi, secara mingguan rupiah berhasil menguat selama 7 pekan berturut.
Dampak pergerakan rupiah yang lemah di bursa saham pagi ini terpantau asing lakukan banyak aksi jual sehingga tercetak net sell asing sebanyak Rp4 miliar lebih. Namun aksi jual tersebut tidak membuat IHSG turun, justru mampu naik 0,5 persen ke posisi 4754.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,08% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13392/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13405/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13395 dari hari sebelumnya 13400 pada hari Jumat (26/02).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan oleh sentimen penguatan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13413 resistance 13385 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens


