Ditengah perdagangan valas kawasan Asia hari Senin di pekan kedua bulan Maret, hampir semua mata uang negara-negara kawasan Asia melemah terhadap dollar termasuk rupiah. Rupiah dibuka pada teritori negatif setelah rally selama 7 hari dan berhasil menyentuh posisi tertinggi dalam 10 bulan.
Buruknya perdagangan valas kawasan Asia dipicu oleh laporan mengecewakan mengenai perkembangan ekonomi negara Tiongkok dan Jepang sebagai negara ekonomi terbesar negeri tersebut. Sehingga pasar alihkan dananya kepada safe haven.
Meskipun rupiah melemah tidak menyurutkan semangat asing beli saham lokal sehingga tercetak net buy asing sebanyak Rp50 miliar lebih. Namun IHSG masih bergerak konsolidasi dan terpantau sedang dalam zona merah dengan penurunan 0,2 persen.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,42% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13140/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13130/US$. Demikian kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dilemahkan ke posisi 13128 dari hari sebelumnya 13029 pada hari Senin (07/03).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan oleh sentimen pelemahan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13166 resistance 13105 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens
