Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:
Minggu lalu European Central Bank menggunakan segala cara yang ada di buku untuk menghindari jebakan deflasi yang berbahaya di dalam pertemuan bulanannya. Draghi memotong tingkat bunga deposit sebanyak 10 basis poin menjadi terendah dalam sejarah – 0.4%; menambah kecepatan quantitative easing dari €60 miliar menjadi €80 miliar per bulan; menawarkan bank-bank pinjaman empat tahun yang tidak terbatas dengan biaya hampir nol untuk mengkompensasi efek samping yang merusak dari tingkat bunga yang negatif. Langkah-langkah yang drastis ini dikritik oleh Jerman dengan menyatakan bahwa ECB telah menghabiskan pilihan kebijakannya dan akan menjadi tanpa pertahanan terhadap putaran turun ekonomi yang baru.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- S&P 500 naik 1% untuk empat minggu berturut-turut untuk pertamakalinya sejak bulan Mei.
- ECB mengeluarkan bazookanya: Membeli sebanyak 80 miliar euros ($88miliar) sebulan, kenaikan sebanyak 33%; membeli obligasi perusahaan; menurunkan tingkat bunga deposit sebesar 0.10 basis poin menjadi minus 0.40%.
- Jobless claims turun menjadi 259.000 dan rata-rata bergerak empat minggu turun menjadi 267.500.
- Consumer comfort Bloomberg tetap kuat di 43.8.
- Mortgage applications MBA bertumbuh 0.2% w/o/w. Indeks pembelian naik 30% y/o/y.
- Ekonomi Jepang berkurang buruknya di kuartal keempat dengan GDP direvisi dari sebelumnya – 1.5% menjadi – 1.1%.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Optimismen usaha kecil muncul di 92.9, dibawah dari yang diperkirakan sebesar 94.2 dan turun dari sebelumnya 93.9.
- Harga Impor dan ekspor tetap dalam tekanan, turun 0.3% dan 0.4%.
- Refi applications turun untuk minggu ke tiga sebesar 2.3%
- Data ekspor Cina untuk bulan Feberuari turun menyolok sebesar 25.4% y/o/y (dalam dollar AS), jauh diatas yang diperkirakan sebesar -14.5%.
Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research Center
