Hingga perdagangan akhir pasar valas sesi Asia Jumat (18/03), rupiah yang dibuka kuat terhadap dollar berubah arah menjadi lemah oleh profit taking setelah perdagangan sebelumnya menyentuh posisi tertinggi sejak bulan Mei 2015. Selain itu terpantau dollar AS berusaha rebound terhadap semua rival-rivalnya.
Meskipun rupiah sedang bergerak lemah namun optimisme asing investasi di bursa saham lokal tambah kuat sehingga lebih banyak aksi beli yang dilakukan dan berhasil menambah net buy asing dari Rp155 miliar menjadi Rp217 miliar perdagangan siang ini. Masuknya modal asing cukup besar siang ini mensupport kenaikan IHSG mencapai 0,1 persen ke posisi 4888.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,37% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13091/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13039/US$. Penguatan kurs hingga siang ini seiring dengan penguatan yang dilakukan BI sedikit terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13084 dari hari sebelumnya 13166 pada hari Kamis (17/03), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13113 dari posisi 13232 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah hingga akhir pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan oleh profit taking pasar sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13132 resistance 13006 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens