Arah Pergerakan IHSG Sepekan (21-24 Maret 2016) Yang Sempit

609

Pergerakan IHSG pada pekan lalu (14 – 18 Maret 2016) secara mingguan terpantau menguat signifikan sebesar 1.49% ke level 4885.70. Dan indeks LQ 45 juga berhasil menguat sebesar 1.6% ke level 852.10 bahkan Bisnis 27 juga menguat  1.8 % di level 424.94.Penguatan IHSG pekan lalu ditopang oleh pemberitaan pemangkasan ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan the Fed, penguatan rupiah serta penurunan BI rate.

Pekan lalu Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya dalam tahun ini, BI rate dipangkas 25 basis poin menjadi 6,75% setelah bulan sebelumnya berada di posisi 7%.  Selain itu usai rapat rutin FOMC, Janet Yellen memangkas rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat dari 4 kali kenaikan menjadi 2 kali di tahun 2016.

Secara sektoral pada minggu lalu tercatat hampir semua sektor yang mengalami penguatan yang dipimpin sektor aneka industri dan property yang sepanjang minggu lalu mengalami penguatan masing–masing  sebesar 5% dan 4,1%. Hanya sektor Agri yang melemah dengan penurunan indeks sekitar -0,6 persen.

Adapun nilai transaksi saham diperdagangkan hanya mencapai 6,08 triliun rupiah atau menurun hingga 2,5 persen lebih dari pekan sebelumnya. Penguatan IHSG pekan lalu juga  ditopang oleh aksi beli asing yang berhasil terkumpul sebesar Rp807 miliar setelah pekan lalu justru tercetak net sell. 

Adapun untuk minggu ini Analyst Vibiz Research Center memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak terbatas seiring sempitnya perdagangan pekan ini oleh libur Good Friday atau Jumat agung yang dialmi oleh bursa tanah air dan juga bursa Eropa dan sebagian bursa Asia.

Namun untuk pergerakannya lebih banyak ditopang oleh pergerakan nilai tukar Rupiah serta beberapa laporan kinerja keuangan emiten yang belum dirilis ditengah sepinya rilis data ekonomi dalam negeri pekan ini. Dari pasar global juga sedikit arahan fundamental, sentimen hanya datang dari data persediaan minyak AS, data perumahan AS, data klaim pengangguran, durable goods orders AS dan rilis data final PDB AS  yang mempengaruhi kinerja bursa global. 

Dan secara teknikal IHSG perdagangan pekan lalu yang  bergerak dengan  indikator MA   bergerak naik  dan  indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli. Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar  didukung oleh +DI yang  juga bergerak datar. Namun dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pekan  ini  pada target resistance di level   4930 dan 4990, sedangkan support di level 4760 dan kemudian 4650.

 

 

 

 

Jul Allens/VM/VBN/ Equity Analyst at Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here