Indeks harga konsumen gabungan Hong Kong pada bulan Februari naik lebih cepat dari yang diperkirakan 3,1% dari tahun sebelumnya karena peningkatan besar dalam harga segar-sayuran, Sensus & Departemen Statistik Hong Kong menyatakan pada Senin (21/03).
Inflasi Februari naik lebih cepat dari kenaikan bulan Januari 2,7% dan berada di atas kenaikan 2,7% median diperkirakan oleh lima ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal.
Pemerintah Hong Kong mengatakan bulan lalu pihaknya memperkirakan CPI inti naik 2,3% tahun ini, lebih lambat dari kenaikan 3,0% pada tahun 2015.
Pada pengumuman anggaran yang disajikan pada 24 Februari lalu oleh Sekretaris Keuangan John Tsang Chun-Wah, dinyatakan perekonomian Hong Kong akan memperlambat pertumbuhan PDB 1-2% tahun ini, dibandingkan dengan 2,4% pada tahun 2015. Tapi 2017-20, pertumbuhan PDB per tahun akan rata-rata 3%.
Inflasi diperkirakan menurun dari 3% tahun lalu menjadi 2,3% pada tahun 2016, merupakan indikasi bahwa harga rumah bisa terus turun (turun 11% sejak September), penjualan tanah yang diberikan dan kapasitas hunian secara online. Pengangguran berjalan pada rendah 3,3%. Bukan gambar yang buruk. Namun Tsang memperingatkan bahwa ekonomi lokal adalah “sarat dengan risiko”.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang