Hingga perdagangan akhir pasar valas sesi Asia Senin (21/03), rupiah yang dibuka lemah terhadap dollar masih bergerak negatif seiring penguatan dollar AS terhadap beberapa rival utamanya. Dollar juga siang ini banyak menekan pergerakan kurs kawasan Asia lainnya.
Meskipun rupiah sedang bergerak lemah namun optimisme asing investasi di bursa saham lokal tambah kuat sehingga lebih banyak aksi beli yang dilakukan dan berhasil menambah net buy asing dari Rp105 miliar menjadi Rp190 miliar perdagangan siang ini. Masuknya modal asing cukup besar siang ini tidak mensupport kenaikan IHSG, justru sedang terkoreksi -0,3 persen.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,38% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13171/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13165/US$. Pelemahan kurs hingga siang ini seiring dengan pelemahan yang dilakukan BI sedikit terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke posisi 13160 dari hari sebelumnya 13084 pada hari Jumat (18/03), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13226 dari posisi 13113 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah hingga akhir pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan oleh profit taking pasar sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak di level support di 13182 resistance 13117 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens


