Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (22/03) berakhir turun 0,59 persen pada 4856,11. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 ditutup turun 0,82% ke posisi 845.63. Pelemahan IHSG terpicu aksi profit taking investor asing.
Aksi profit taking investor asing terdorong komentar hawkish pejabat The Fed yang mendukung percepatan kenaikan suku bunga AS.
Lihat : Dua Pejabat The Fed Dukung Percepatan Kenaikan Suku Bunga AS
Pernyataan hawkish ini memicu penguatan dollar AS, sehingga indeks Dollar AS menguat 0,37% terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Hal ini membuat investor asing berusaha menarik dananya keluar pasar modal untuk ditempatkan pada aset yang berdenominasi dollar AS yang lebih menguntungkan.
Pada akhir perdagangan IHSG sore ini tertekan oleh 5 sektor yang negatif, dengan penurunan tertinggi pada sektor Konsumer yang turun -2,24%. Pada penutupan perdagangan sore ini tercatat 168 saham menguat, sedangkan 155 saham melemah. Di akhir perdagangan saham sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 6,67 miliar saham dengan nilai mencapai 5,70 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 262,306 kali.
Lihat : IHSG 22 Maret Sesi 1 Tergerus Profit Taking Investor Asing
Sedangkan arus dana asing yang keluar pasar modal pada penutupan perdagangan sore ini mencapai Rp. 269,39 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan IHSG selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan aksi beli saham dan optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 4823-4788, dan kisaran Resistance 4891-4925.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang