Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari kedua pekan ini (22/03), rupiah yang melemah sejak awal perdagangan bergerak konsolidasi dan sempat menguat di sesi siang. Namun perdagangan sesi Eropa sore ini rupiah kembali tertekan oleh kekuatan dollar. Meskipun rupiah Selasa melemah namun imbal hasil rupiah masih tinggi dengan penguatan 4 persen lebih terhadap dollar sejak awal tahun. Dan secara harian rupiah masih terkuat sejak perdagangan 27 Mei 2015.
Bertahannya rupiah di zona hijau pada perdagangan sore ini mengubah aksi jual asing sejak pagi menjadi aksi beli yang cukup banyak jelang akhir perdagangan sehingga tercetak net buy sebesar Rp331 miliar lebih. Namun aksi beli asing ini belum mampu mangangkat tinggi IHSG yang terkoreksi tipis hanya 2 poin ke posisi 4854.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi kenaikan 0,01% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13182/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13167/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI, rupiah Selasa diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13167 dari hari sebelumnya 13175 pada hari Selasa (22/03), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13233 dari posisi 13241 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan keesokan harinya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak positif kembali meski dollar diakhir perdagangan berpotensi menguat kembali.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens