Melihat prospek ekonomi Jerman pada bulan April berdasarkan survey yang dilakukan oleh GfK Group terhadap 2000 konsumen Jerman yang berusia 14 tahun keatas, sedikit menyuramkan sehingga optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi negeri tersebut menurun. Penurunan optimisme ini disebabkan buruknya kondi ekonomi global, khususnya negara-negara yang menjadi pasar ekspor negeri tersebut.
GfK mengumumkan indeks sentimen konsumen terhadap outlook ekonomi Jerman turun skor menjadi 9,4 poin pada bulan April nanti setelah pada bulan Maret berada di skor 9,5 poin.Lemahnya permintaan ekspor di negara yang menjadi mitra ekspor besarnya membuat prospek ekonomi negeri tersebut kurang menggembirakan.
Semua sub-indeks kepercayaan konsumen melemah pada bulan Maret. Indeks ekspektasi ekonomi turun 2,9 poin menjadi 0,5. Perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor Jerman seperti Tiongkok dan Amerika Serikat mempengaruhi sentimen konsumen tersebut. Demikian pula indeks ekspektasi penghasilan merosot 6,2 poin menjadi 50,5 pada bulan Maret. Meskipun demikian, tingkat ekspektasi penghasilan masih sangat tinggi.
Selain penilaian yang negatif, terdapat juga penilaian konsumen terhadap pasar tenaga kerja negeri Jerman, dimana ekspektasi untuk berkembangnya pasar tenaga kerja meningkat bahkan mencapai rekor tertinggi. Perkembangan positif ini dikombinasikan dengan inflasi yang rendah mendorong karyawan untuk mengharapkan pertumbuhan pendapatan yang nyata.
Rendahnya tingkat inflasi Jerman dengan stabilitas yang berkelanjutan dari pasar tenaga kerja terus menjadi alasan menentukan bagi konsumen untuk menghabiskan dananya. Selain itu, tabungan telah menjadi kurang menarik karena keputusan terbaru dari Bank Sentral Eropa untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 0 persen.
Setelah hasil survey GfK ini diumumkan, pasar keuangan kawasan Euro hanya sesaat saja merespon negatif laporan tersebut. Karena selanjutnya kurs euro berusaha menguat kembali terhadap dollar AS.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang