Para ekonom bisnis lebih pesimis, mereka memprediksi pertumbuhan laba perusahaan dan ekonomi lebih lemah tahun ini dibandingkan akhir tahun lalu, demikian hasil sebuah survei yang disampaikan pada Senin (28/03).
Perkiraan median dari ekonom yang disurvei oleh National Association for Business Economics (NABE) yang dirilis di CNBC, mengatakan keuntungan bisnis akan meningkat 2 persen pada 2016, turun dari perkiraan pertumbuhan 5 persen pada Desember tahun lalu.
Survei tersebut juga menemukan bahwa sebagian besar ekonom telah menurunkan pandangan mereka untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016, dan sekarang berharap bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan tumbuh rata-rata 2,2 persen tahun ini. Itu turun dari prediksi Desember pertumbuhan 2,6 persen. Survei tersebut juga menemukan bahwa 79 persen dari ekonom menurunkan prospek pertumbuhan mereka untuk 2017.
Sementara harga gas yang lebih rendah memberikan rumah tangga AS uang tunai lebih untuk belanja konsumen yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, konsumen Amerika telah berhati-hati. Federal Reserve AS telah memperkirakan bahwa rumah tangga AS biasa memiliki sekitar $ 1.000 lebih untuk dibelanjakan tahun ini karena harga gas yang lebih rendah. Namun sejauh ini banyak yang telah disimpan atau digunakan untuk membayar utang. Sekitar setengah ekonom NABE mengatakan bahwa Amerika akan tetap menyimpan bagian terbesar dari rejeki nomplok ini pada tahun 2016, sementara 62 persen mengatakan mereka akan menggunakan banyak untuk membayar utang. Para ekonom bisa memilih lebih dari satu pilihan.
Tapi ekonom juga optimis tentang uang ini akan digunakan dalam beberapa bagian dari perekonomian. Sekitar 66 persen melihat penggunaan di restoran dan layanan lainnya, sementara 60 persen memprediksi belanja mobil, peralatan rumah tangga dan produk tahan lama lainnya.
Enam puluh tujuh persen dari ekonom yang disurvei berharap bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dua kali tahun ini. The Fed menaikkan suku bunga acuan dari rekor terendah pada bulan Desember dan mengisyaratkan bahwa kenaikan lebih akan datang tahun ini. Mereka telah turunkan jumlah yang diharapkan dari 4 menjadi 2 karena ekonomi global dan gejolak pasar keuangan masih menimbulkan risiko.
Survei dari 48 ekonom tersebut dilaksakan antara tanggal 24 Februari hingga tanggal 10 Maret.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang