Harga Minyak Mentah Sesi Asia Lanjutkan Penguatan, Tembus Level Kunci Resistance

802

Harga minyak mentah berjangka sesi Asia pada Senin memperpanjang kenaikan tajam dari akhir pekan lalu menyusul penurunan persediaan AS dan pengeboran dan berharap bahwa eksportir bisa membekukan keluaran mendorong harga internasional.

Perusahaan-perusahaan energi AS memotong kilang minyak untuk pekan ketiga berturut-turut ke level terendah sejak November 2009, demikian perusahaan jasa minyak Baker Hughes, menyatakan Jumat, dengan perusahaan energi terus memangkas pengeluaran meskipun harga minyak mentah berjangka melompat sekitar 50 persen sejak menyentuh dekat terendah 13 tahun pada bulan Februari.

Pengebor memotong 8 rig minyak di pekan hingga 8 April, sehingga total kilang berkurang ke 354, Baker Hughes mengatakan dalam laporannya.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 40,17 per barel pada 0002 GMT, naik 45 sen atau 1,1 persen dari penutupan terakhir mereka.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka internasional Brent naik 35 sen atau 0,8 persen pada $ 42,29 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Melonjak 6 Persen, Mingguan Naik 7 Persen

Harga minyak mentah berjangka AS sebelumnya telah didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS, meskipun dari tertinggi sepanjang masa.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent terangkat oleh gangguan produksi di Laut Utara dan Afrika Barat, serta dengan harapan bahwa pertemuan eksportir yang direncanakan pada 17 April akan menghasilkan kesepakatan untuk mengendalikan kelebihan pasokan yang setidaknya 1 juta barel per hari yang diproduksi melebihi permintaan.

Dengan kedua minyak mentah acuan dunia kembali di atas $ 40 per barel, analis mengatakan bahwa banyak investor bisa yakin jika harga sekarang menembus tertinggi yang dicapai pada Maret, ketika Brent naik di atas $ 42,50 dan WTI naik menjadi $ 41,90 per barel.

“Harga minyak mentah kembali ke atau dekat tinggi Maret dan titik resistance yang signifikan. Jika harga minyak bisa menembus di atas level ini, sentimen investor terhadap komoditas diperkirakan menerima dorongan lebih lanjut,” kata ANZ Bank, pada Senin.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi mempertahankan penguatan dengan optimisme penurunan kekenyangan pasokan global dan harapan pembekuan produksi. Namun perlu diperhatikan perkembangan bursa global dan dollar AS, yang juga dapat memberikan  pengaruh bagi harga minyak mentah global. Harga diperkirakan menembus kisaran Resistance $ 40,70-$ 41,20, dan jika berbalik turun akan menembus kisaran Support $ 39,70-$ 39,20.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here