Harga Minyak Mentah Sesi Asia Tertekan Peningkatan Persediaan

667

Harga minyak mentah berjangka turun di perdagangan Asia pada Rabu, karena peningkatan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS mengalahkan sentimen positif Rusia dan Arab Saudi telah mencapai konsensus tentang pembekuan produksi minyak mentah.

Persediaan minyak mentah AS naik lebih tinggi dari yang diperkirakan, yaitu naik 6,2 juta barel menjadi 536,3 juta barel pekan lalu, demikian data dari kelompok industri American Petroleum Institute pada Selasa malam. Hasil tersebut lebih tinggi dari ekspektasi analis untuk kenaikan 1,9 juta barel.

Harga minyak mentah berjangka AS turun 40 sen menjadi $ 41,77 per barel setelah naik $ 1,81, atau 4,48 persen, sehari sebelumnya.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 30 sen menjadi $ 44,39 per barel pada 0454 GMT, setelah mencapai tertinggi empat bulan di sesi sebelumnya, ketika ditutup naik $ 1,86, atau 4,3 persen.

Lihat : Harga Minyak Mentah Melonjak 4 Persen, WTI Capai Level Tertinggi 2016

Penurunan harga minyak juga terpicu penguatan dollar AS, yang membuat komoditas berdenominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, juga menekan harga. Terpantau siang ini indeks dollar AS naik 0,22 persen pada 94.24.

Investor juga akan mencaermati hasil pertemuan produsen minyak mentah di Doha pada 17 April yang dapat menyebabkan pembekuan produksi minyak mentah.

Rusia dan Arab Saudi dilaporkan telah mencapai konsensus pada hari Selasa tentang produksi minyak beku, menjelang pertemuan hari Minggu. Optimisme ini sempat menguatkan harga minyak mentah di perdagangan AS semalam.

Namun, beberapa tanda-tanda peningkatan permintaan minyak mentah telah muncul dengan adanya impor minyak mentah Tiongkok, didukung oleh permintaan yang kuat dari penyuling independen dan margin penyulingan yang lebih baik, naik 13,4 persen pada kuartal pertama dari tahun lalu, data pabean menunjukkan pada hari Rabu.

EIA menyatakan permintaan minyak global akan tumbuh sebesar 1,16 juta barel per hari tahun ini, kenaikan 10.000 barel dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, demikian EIA mengatakan dalam perkiraan bulanannya pada Selasa. Badan ini juga menaikkan estimasi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2017 sebesar 120.000 barel per hari menjadi 1,33 juta barel per hari.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA, yang diindikasikan meningkat dibandingkan hasil negatif sebelumnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan sentimen kekenyangan global, dan malam nanti juga berpotensi kembali melemah jika data persediaan minyak mentah mingguan AS terealisir meningkat. Harga diperkirakan menembus kisaran Support $ 41,30-$ 40,80, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance $ 42,30-$ 42,80.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here