Jepang harus menetapkan target pertumbuhan upah, meningkatkan upah di sektor publik dan menaikkan upah minimum sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan dan belanja dalam perekonomian, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada hari Selasa.
Seruan itu muncul setelah IMF memangkas perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut dan mendesak para pemimpin menghadiri pertemuan IMF dan Bank Dunia minggu ini untuk mengambil tindakan segera untuk menghidupkan kembali permintaan global.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menyatakan kenaikan upah sebagai hal penting dalam mengakhiri tahun deflasi yang kuat, tapi sejauh ini diperoleh hanya dukungan positif dari bisnis swasta.
Organisasi yang berbasis di Washington tersebut memuji Bank of Japan untuk pelonggaran kebijakan terbaru dalam mengambil suku bunga negatif untuk pertama kalinya.
Namun dirasakan bank sentral bisa berbuat lebih banyak dengan memberikan “petunjuk kuat” kepada pasar untuk perubahan kebijakan seperti apa yang dipertimbangkan untuk mencapai target inflasi 2 persen.
IMF sendiri memperkirakan harga konsumen akan turun 0,2 persen tahun ini karena harga energi yang lebih rendah dan penguatan yen baru-baru ini.
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi jepang tahun ini menjadi 0,5 persen, flat dari 2015. Bahkan memperkirakan ekonomi akan menyusut sebesar 0,1 persen pada tahun 2017, sebagian karena dampak dari rencana kenaikan pajak penjualan.
“Prospek pertumbuhan menengah hingga jangka panjang Jepang tetap lemah, terutama tercermin dari penurunan tenaga kerja,” adalah kesimpulan serius IMF.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang