Mengakhiri perdagangan pasar valas hari Kamis (14/04), volume pelemahan rupiah yang kuat saat sesi awal terpangkas oleh mixednya pergerakan dollar terhadap rivalnya pada perdagangan spot Eropa. Dollar yang dari awal menguat terhadap hampir semua mata uang dunia, ditengah sesi Eropa saat harga minyak mentah naik mulai mengendur.
Pergerakan rupiah yang lemah sepanjang hari memberikan tekanan jual asing cukup besar dan merugikan kinerja bursa saham. Net sell yang dicetak asing hingga penutupan perdagangan sebesar Rp106 miliar menjadi Rp199 miliar. Dan aksi asing ini menghalangi laju IHSG sehingga melemah 0,8% ke posisi 4815.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,17% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13180/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13232/US$. Dari sisi kurs jisdor dan kurs BI, rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dilemahkan ke posisi 13238 dari hari sebelumnya 13096 pada hari Rabu (13/04), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13304 dari posisi 13161 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah berpotensi bergerak positif kembali oleh proyeksi pelemahan dollar diakhir perdagangan malam ini.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens


